dear god

Get Free Music at BlogRion
Get Free Music BlogRion

Free Music at BlogRion

Selamat Datang

"Selamat Datang" di BLOG nya Anak MIPA

Jumat, 15 Januari 2021

Transformator (Trafo)

 

    Transformator (trafo ) adalah sebuah alat untuk menaikan atau menurunkan tegangan arus bolak-balik. Sebuah transformator terdiri atas inti besi, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Trafo memiliki dua terminal yaitu, terminal input terdapat pada kumparan primer, dan terminal output terdapat pada kumparan sekunder. 
 
 
 
Skema Trafo (kiri), Trafo Step Up (kanan atas), Step Down (kanan bawah)
 
 

Macam – macam transformator :
1)  Trafo step up, adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri :
a) Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder.
b)   Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder.
c)  Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

 
Transformator Step Up
 
 
2) Trafo step down, adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri :
a)  Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
b)  Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder.
c)  Kuat arus primer lebih  daripada kuat arus sekunder.

Transformator Step Down
 
 
Persamaan – persamaan pada transformator :

Vp         Is      Np
—  =  —  =  —
Vs       Ip      Ns

keterangan:
Vp =  tegangan primer (tegangan input = Vi ) dengan satuan volt (V)
Vs =  tegangan sekunder (tegangan output = Vo) dengan satuan volt (V)
Np =  jumlah lilitan primer
Ns =  jumlah lilitan sekunder
Ip =  kuat arus primer (kuat arus input = Ii) dengan satuan ampere (A)
Is =  kuat arus sekunder (kuat arus output = Io) dengan satuan ampere (A)

Contoh Soal : 
Sebuah Trafo memiliki tegangan input sebesar 220 volt dan lilitannya sebanyak 3000 lilitan.
Trafo tersebut memiliki tegangan dan Arus output sebesar 55 volt, 2A. Berapakah jumlah lilitan pada output serta arus pada inputnya?

Jawaban Soal

Dik : Vp = 220 V
         Np = 3000 Lilitan
         Vs = 55 V
          Is = 2 A
Dit : Ns = ....?
         IP = .....?

Jawab 



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Efisiensi transformator

 Ps
η = — × 100%                                        
 Pp

  Vs x Is
η =    ——– × 100%
  Vp x Ip
  
 
 keterangan :
Pp = Daya primer ( satuan Watt)
Ps = Daya sekunder (satuan Watt)
 
Contoh Soal : 
Sebuah Trafo memiliki tegangan input sebesar 220 volt dan tegangan output sebesar 55 volt.  Arus output trafo tersebut sebesar 2A. Berapakah arus input trafo tersebut pada saat efisiensi dari trafo tersebut sebesar 80%?

 
Dik : Vp = 220 V
         Vs = 55 V
          Is = 2 A
Dit :   IP = .....?

        Jawab
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Latihan Soal :
1. Sebutkan perbedaaan Trafo step up dan step down
2.  Sebuah trafo bertegangan sekunder 110 Volt dan arusnya sebesar 1 A. trafo tersebut akan                  dihubungkan dengan tegangan 220 volt. LIlitan pada inputnya sebesar 5000 lilitan. tentukan              besar arus primer dan lilitan sekundernya!
3. trafo dengan efisiensi 75% memiliki daya sekunder sebesar 150 watt dan tegangan primernya             sebesar 50 Volt. tentukan besar Arus Primernya!
 
 
 
Sumber : http://semi-yanto.blogspot.com/2011/08/transformator.html

Kamis, 07 Januari 2021

Tekanan Zat Cair dan Penerapannya

 

TEKANAN PADA ZAT CAIR

renang 

Berenang adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Ketika kamu mencoba untuk menyelam ke dasar kolam, semakin dalam kamu menyelam maka kamu akan merasa gaya yang menekan ke tubuhmu semakin besar. Semakin dalam, berat air yang mendorong kita semakin banyak, akibatnya gaya yang diberikan semakin besar sehingga tekanan di dalam air bertambah sesuai kedalamannya. Selain kedalaman, jenis zat cair juga mempengaruhi tekanan hidrostatis. Semakin besar masa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu. Secara matematis, tekanan zat cair (tekanan hidrostatis) dapat dirumuskan sebagai berikut:

RUMUS

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Report this ad

A. HUKUM TEKANAN HIDROSTATIS
Menurut hukum tekanan hidrostatis “Tekanan hidrostatis yang terletak pada semua titik yang terletak pada suatu bidang datar dalam suatu jenis zat cair yang sama besarnya sama”
Hukum tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak mengalir).
Rumus tekanan hidrostatis
Untuk menghitung besar tekanan hidrostatis dapat di hitung dengan persamaan :
P = ρ g h
Dimana :
P = tekanan hidrostatis (Pa/ N/m2)
ρ = massa zat jenis cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = kedalaman zat cair (m)
Aplikasi hukum tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari :
1. Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit. Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga akan semakin besar.
2. Pembuatan bendungan
Mengapa tukang bangunan membuat dinding bendungan bagian bwawah lebih tebal dari bagian atas ? sesuai konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam maka tekanan akan semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari bagian atas agar bendungan tidak jebol karena tekanan zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.
3. Pemasangan infus
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah pasien. Hal ini dilakukan karena pemasangan infus harus memperhatikan tekanan darah pasien. Dimana tekanan infus harus lebih tinggi dari tekanan darah pasien agar cairan infusmengalir ke dalam tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih besar dari tekanan cairan infus maka yang terjadi darah pasien akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus.

B. HUKUM PASCAL

Blaise Pascal mengemukakan hukum Pascal yang berbunyi: Tekanan yang diberikan zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar

PR

Keterangan: F1= gaya pada penampang A1 (N) A1=luas penampang 1 (m2) F2= gaya pada penampang A2 (N) A2=luas penampang 2 (m2) Aplikasi Hukum Pascal Peralatan-peralatan yang menggunakan prinsip kerja Hukum Pascal antara lain dijelaskan sebagai berikut.

a. Dongkrak Hidrolik

Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil? Bagian badan mobil yang akan diganti bannya harus diganjal supaya badan mobil tidak miring. Untuk melakukan itu, digunakan dongkrak hidrolik.

D

Gambar 1 memperlihatkan skema dongkrak hidrolik yang terdiri atas:dua bejana yang berhubungan terbuat dari bahan yang kuat misalnya besipenghisap kecil dan penghisap besar minyak pengisi bejana.Adapun cara kerja dongkrak hidrolik tersebut adalah sebagai berikut. Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk menekan penghisap kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak ke segala arah. Oleh karena dinding bejana terbuat dari bahan yang kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-satunya jalan, tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar A2.

Tekanan ini sama dengan tekanan yang diterima pengisap besar A2. (Ingat Hukum Pascal)

b. Rem Hidrolik

rem

Tak terbayangkan jika sistem rem pada mobil tidak menggunakan Hukum Pascal. Pengendara mobil akan memerlukan tenaga besar untuk menghentikan laju mobilnya. Akan tetapi, dengan menerapkan Hukum Pascal pada sistem rem mobil, pengemudi hanya perlu memberikan gaya kecil untuk mengurangi laju kendaraannya. Gaya ini berupa injakan kaki pada pedal rem.

c.  Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil

agcuci mobil

Gambar diatas memperlihatkan sebuah mesin hidrolik pengangkat mobil yang digunakan di tempat pencucian mobil. Secara umum, cara kerja mesin hidrolik tersebut sama dengan dongkrak hidrolik. d. Pompa Sepeda Ada dua jenis pompa sepeda, yaitu pompa biasa dan pompa hidrolik. Akan lebih mudah memompa ban sepeda menggunakan pompa hidrolik karena sedikit mengeluarkan tenaga. e. Mesin Pengepres Kapas (Kempa)

Mesin ini digunakan untuk mengepres kapas dari perkebunan sehingga mempunyai ukuran yang cocok untuk disimpan atau didistribusikan. Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut. Gaya tekan dihasilkan oleh pompa yang menekan pengisap kecil. Akibat gaya ini, pengisap besar bergerak ke atas dan mendorong kapas. Akibatnya, kapas akan termampatkan.


Hukum Pascal Pada Aliran Darah        

Hukum Pascal dapat juga terjadi pada aliran darah pada tubuh kita. Aliran darah pada tubuh kita berada dalam suatu ruang tertutup yakni di dalam ruang tertutup. Darah mengalir melalui suatu pembuluh darah. Jika orang yang sehat (normal), pembuluh darah orang yang sehat bersih tanpa ada penghambat. Sehingga orang yang normal aliran tekanan darahnya pun stabil.

z

Tetapi jika orang yang misalnya terkena penyakit tekanan darah tinggi karena kelebihan kolesterol makan pembuluh darahnya akan lebih menyempit. Sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa lebih keras yang bahkan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Penyebab lain tekanan darah tinggi yang dapat menyempitkan pembuluh darah adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman beralkohol.

mn


DIFUSI PADA PERISTIWA RESPIRASI

      Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah peristiwa respirasi adanya gas yang mengalir dari udara ke paru paru , ke alveolus dan berpidah lagi ke pembuluh darah dan berakhir ke sel. 

C. HUKUM ARCHIMEDES

Hukum Archimedes merupakan suatu hukum yang berkaitan dengan prinsip pengapungan di atas benda cair. Hukum ini ditemukan oleh Archimedes, yang merupakan seorang ilmuwan Yunani, yang juga adalah penemu pompa spiral. Pompa yang dikenal dengan istilah sekrup Archimedes ini adalah sebuah penemuan yang berperan dalam menaikan air. Di dalam Hukum Archimedes, berhubungan dengan gaya berat serta gaya ke atas suatu benda ketika dimasukan dalam air.

Bunyi Hukum Archimedes

“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”

esarnya gaya apung yang diterima, nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda tersebut (berat = massa benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah gaya yang bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya apung ke atas).

gaya apung

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Kesetimbangan Benda Tegar
Hukum Newton

Jika benda memiliki berat kurang dari berat air yang dipindahkannya, maka benda tersebut akan mengapung (berat benda < gaya apung atau \rho_{benda} < \rho_{air}). Jika benda memiliki berat lebih dari berat air yang dipindahkannya, maka benda tersebut akan tenggelam (berat benda > gaya apung atau \rho_{benda} > \rho_{air}). Dan benda akan melayang, jika beratnya sama dengan berat air yang dipindahkan (berat benda = gaya apung), yang berarti massa jenis benda sama dengan massa jenis air (\rho_{benda} = \rho_{air}).

Rumus Hukum Archimedes

Sesuai dengan bunyi hukum Archimedes di atas, maka besarnya gaya apung (B) dapat dihitung dengan rumus hukum archimedes:

B = \rho_{air} \times g \times V_{air yang dipindahkan}

Dimana \rho_{air} adalah massa jenis air,  adalah gravitasi bumi (10 m/s2), V_{air yang dipindahkan} adalah volume air yang dipindahkan oleh benda yang tercelup.

Besarnya gaya apung (B), dapat pula langsung dicari dengan formula berikut:

B = m_{air yang dipindahkan} \times g

B = w_{air yang dipindahkan}

Dimana,  m_{air yang dipindahkan} adalah berat air yang dipindahkan benda yang tercelup. Berarti, semakin banyak volume yang tercelup atau semakin banyak air yang dipindahkan, maka benda akan mendapat gaya apung yang semakin besar.

Untuk benda yang tercelup seluruhnya, hukum Archimedes dapat diformulasikan sebagai berikut:

w_{benda tercelup} = w_{benda} - w_{air yang dipindahkan}

B = w_{benda} - w_{benda tercelup}

Dimana w merupakan berat (berat = massa x percepatan gravitasi). Perhatikan gambar dibawah, pada saat ditimbang, benda memiliki massa sebesar 5 kg. Kemudian, benda tersebut dicelupkan ke air seluruhnya sehingga memindahkan air sebanyak 2 kg. Maka, berat benda yang tercelup akan berubah menjadi: 50 Newton – 20 Newton = 30 Newton. Jadi, pada saat benda tercelup di air, massa benda akan menjadi lebih ringan akibat gaya apung yang diterima benda. Itulah mengapa pada saat kita berenang, badan kita terasa lebih ringan didalam air dibanding di luar air.

ilustrasi massa air yang dipindahkan

Dari rumus hukum Archimedes di atas, diketahui hubungan massa jenis benda dengan massa jenis air:

\frac{\rho_{benda}}{\rho_{air}} = \frac{w_{benda}}{B}

\frac{\rho_{benda}}{\rho_{air}} = \frac{w_{benda}}{w_{benda} - w_{benda tercelup}}

Atau, dapat pula dirumuskan menjadi:

\frac{\rho_{benda}}{\rho_{air}} = \frac{V_{air yang dipindahkan}}{V_{benda}}

 

 Penerapan Hukum Archimedes

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari :

1. KRAN OTOMATIS PADA PENAMPUNGAN AIR

KRAN

Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup

2. KAPAL SELAM

KAPAL

Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar.

3. HIDROMETER

HIDROMETER

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip Archimedes.

Semakin besar besar massa jenis zar air, maka akan semakin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer ini banyak dipakai untuk mengetahui besarnya kandungan air dalam susu, bir, atau minuman lain.

Hidrometer ini terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca tersebut terapung dan tegak dalam zat cair, maka bagian bawahnya diberi butiran timbal yang berfungsi sebagai beban. Diameter bagian bawah tabung dirancang lebih besar dengan tujuan agar volume zat cair yang dipindahkan oleh hidrometer menjadi lebih besar. Dengan begitu, dihasilkanlah gaya ke atas yang lebih besar, dan terapunglah hidrometer dalam zat cair.

Tangkai tabung kaca ini dirancang sedemikian rupa agar perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan dapat menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tabung yang tercelup dalam zat cair tersebut. Ini berarti adanya perbedaan bacaan yang terdapat pada skala menjadi lebih jelas.

4. JEMBATAN PONTON

JEMBATAN

Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum-drum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air.

5. KAPAL LAUT

KAPAL LAUT

Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini
bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingga gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.

D. BEJANA BERHUBUNGAN

BEJJANA

Azaz bejana berhubungan yang menyatakan bahwa : “Jika bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair sejenis dan dalam keadaan diam, permukaan zat cair itu terletak pada satu bidang datar”.

Asas Bejana Berhubungan tidak akan berlaku pada kondisi-kondisi di bawah.

  1. Pada bejana diisi oleh zat cair dengan massa jenis berbeda.
  2. Bejana dalam keadaan tertutup, baik salah satu bejana maupun semuanya.
  3. Adanya unsur pipa kapiler pada bejana, yaitu pipa kecil yang memungkinkan air menaiki sisi bejana.
  4. Jika zat cair dalam bejana berhubungan digoncang-goncangkan atau zat cairnya bergerak.

 
Gambar di bawah menunjukkan bahwa bejana berhubungan yang diisi oleh air memiliki tinggi permukaan yang sama.
 
Bejana Berhubungan
 

Bejana Berhubungan

Besar tekanan di semua titik pada bejana berhubungan adalah sama besar. Hal ini terjadi karena zat cair di dalamnya dalam keadaan seimbang. Lalu, bagaimana jika pada bejana tersebut diisi dengan dua zat cair dengan massa jenis yang berbeda? Hukum bejana berhubungan tidak akan berlaku pada kondisi ini. Air dan minyak yang diletakkan dalam sebuah pipa U (bejana berhubungan dengan dua tabung) akan memiliki tinggi permukaan air yang berbeda. Perbedaan tinggi permukaan tersebut dapat dihitung menggunakan rumus pada bejana berhubungan. Perhatikan gambar di bawah!
 
Bejana Berhubungan
 
Rumus pada Bejana Berhubungan

    \[ P_{H_{1}} = P_{H_{2}}  \]

    \[ \rho_{1} \cdot g \cdot h_{1} = \rho_{2} \cdot g \cdot h_{2} \]

    \[ \rho_{1} \cdot h_{1} = \rho_{2} \cdot h_{2} \]

Keterangan:
    \rho _{1} = massa jenis zat cair 1 (kg/m3)
    h_{1} = ketinggian zat cair 1 (m)
    \rho _{2} = massa jenis zat cair 2 (kg/m3))
    h_{2} = ketinggian zat cair 2 (m)
 

Contoh Soal dan Pembahasan

Contoh Soal Bejana Berhubungan
Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air. Pada salah satu kaki bejana tersebut diberi minyak. Tinggi minyak adalah 10 cm dan selisih tinggi permukaann air adalah 8 cm. Jika diketahui massa jenis air adalah 1 \; g/cm^{3} maka massa jenis minyak adalah ….
A.     0,8 kg/cm^{3}
B.     1,8 kg/cm^{3}
C.     800 kg/cm^{3}
D.     1.800 kg/cm^{3}
 
Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut!
 
Bejana Berhubungan
 
Diketahui:

    \[ h_{m} = 10 \; cm \]

    \[ h_{a} = 8 \; cm \]

    \[ \rho_{a} = 1 \; g/cm^{3} \]

 
Ditanyakan:

    \[ \rho_{m} ...? \]

Jawab:

    \[ P_{a} = P_{m} \]

    \[ \rho_{a} \cdot g \cdot h_{a} = \rho_{m} \cdot g \cdot h_{m} \]

    \[ \rho_{a} \cdot h_{a} = \rho_{m} \cdot h_{m} \]

    \[ 1 \cdot 8 = \rho_{m} \cdot 10 \]

    \[ \rho_{m} =  \frac{1 \cdot 8}{10} = 0,8 \; g/cm^{3} \]

 
Mengubah Satuan

    \[ 0,8 \; g/cm^{3} \; = \; 800 \; kg/cm^{3} \]

 
Jawaban: C

 

Aplikasi bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari!

Tukang Bangunan

Tukang bangunan menggunakan konsep bejana berhubungan untuk membuat titik yang sama tingginya. Kedua titik yang sama ketinggiannya ini digunakan untuk membuat garis lurus yang datar. Biasanya, garis ini digunakan sebagai patokan untuk memasang ubin supaya permukaan ubin menjadi rata dan memasang jendela-jendela supaya antara jendela satu dan jendela lainnya sejajar. Tukang bangunan menggunakan slang kecil yang diisi air dan kedua ujungnya diarahkan ke atas. Akan dihasilkan dua permukaan air, yaitu permukaan air kedua ujung slang. Kemudian, seutas benang dibentangkan menghubungkan dua permukaan air pada kedua ujung slang. Dengan cara ini, tukang bangunan akan memperoleh permukaan datar.

Teko Air

Perhatikan teko air di rumahmu. Teko tersebut merupakan sebuah bejana berhubungan. Teko air yang baik harus mempunyai mulut yang lebih tinggi daripada tabung tempat menyimpan air.

Tempat Penampungan Air

Biasanya, setiap rumah mempunyai tempat penampungan air. Tempat penampungan air ini ditempatkan di tempat tinggi misalnya atap rumah. Jika diamati, wadah air yang cukup besar dihubungkan dengan kran tempat keluarnya air menggunakan pipa-pipa. Jika bentuk bejana berhubungan pada penjelasan sebelumnya membentuk huruf U, bejana pada penampungan air ini tidak berbentuk demikian. Hal ini sengaja dirancang demikian karena sistem ini bertujuan untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih rendah dengan kekuatan pancaran yang cukup besar.

 

 

Sumber :

https://heriantopendidikanipauny.wordpress.com/2015/03/29/tekanan-pada-zat-cair-dan-penerapannya/ 

https://www.studiobelajar.com/hukum-archimedes/

https://idschool.net/smp/fisika-smp/pengertian-fungsi-dan-rumus-pada-bejana-berhubungan/